Senin, 26 Agustus 2013

Posted by Yoghi Andreanto On 19.32



Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras. Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit.
Di Indonesia, Onigiri bisa dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan terkemuka dan di restoran yang menyediakan makanan Jepang.

Cara membentuk nasi

■letakkan nasi setengahnya dicetakan kemudian tekan
■masukkan isi ditengahnya
■isi lagi dengan nasi diatasnya
■tutup dan tekan cetakan
■lilitkan dengan nori sampingnya, kemudian taburkan denbu, wijen dan taburan teri bolak balik pada sisiatas dan bawah.

Nasi yang digunakan untuk membuat Onigiri sebaiknya beras yang memiliki kadar kanji tinggi seperti beras jenis Japonica sedangkan beras yang dimakan di negara-negara Asia Tenggara adalah beras jenis Indica. Nasi yang ditanak dari beras Japonica mudah melekat satu sama lainnya sehingga mudah dibentuk menjadi Onigiri.
Sebelum membuat Onigiri, kedua belah tangan harus dibasahkan dengan air matang agar nasi tidak melekat di tangan. Onigiri dibentuk oleh kedua telapak tangan yang diberi garam dapur, sedangkan garam yang menempel di permukaan telapak tangan diratakan penyebarannya dengan gerakan seperti mencuci tangan.

Jenis-jenis Onigiri


Di Jepang terdapat beratus-ratus jenis Onigiri dengan isi yang bervariasi tergantung selera orang yang membuatnya. Nori sering digunakan untuk membungkus agar lebih mudah dimakan tanpa ada nasi yang menempel di tangan, walaupun berbagai jenis Onigiri tanpa Nori juga sering dijumpai.

Onigiri jenis paling sederhana biasanya berisi daging ikan salmon panggang atau Umeboshi yang berada di tengah-tengah nasi. Selain itu, Onigiri ada yang dipanggang setelah sebelumnya dilumuri kecap asin atau miso.

Di Jepang, Onigiri merupakan bekal makan siang sewaktu piknik atau dimakan di perjalanan. Nasi pada Obento (kotak makan siang khas Jepang) sering berupa Onigiri. Walaupun banyak sekali orang Jepang yang membeli Onigiri produksi pabrik yang dijual di toko swalayan yang buka 24 jam, Onigiri merupakan makanan yang dibuat sendiri di rumah yang cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun.

ternyata ada teknik khusus buat membuka bungkus Onigiri..nah ane kasih tahapan tahapan cara membuka bungkus onigiri nya,,

Cara Membuka Bungkus Onigiri
tahap 1: perhatikan bagian tengah nya


tahap 2: buka bagian tengahnya dengan pelan pelan



tahap 3: buka bagian tengah sampai belakang jadi seperti ini .


tahap 4: buka bagian samping kanan kiri . hati-hati perhatikan jgn sampai norinya sobek .


tahap 5 tinggal menikmati isinya... Dari yang isi tuna, umeboshi, atau yang udah dimodifikasi jadi rasa kare, ca-han, dll. Harganya pun relatif murah mulai dari 105 yen -200an yen .


Posted by Yoghi Andreanto On 19.30
 Ice Cream Rasa “Kaktus” (Saboten Aisu)


Rasa dari ice cream rasa kaktus ini katanya sangat lezat dan begitu lembut dilidah. Selain itu ice cream rasa kaktus ini mempunyai khasiat yang baik bagi kesehatan.

2. Ice Cream Rasa “Sayap Ayam” (Nagoya Tebasaki)

Ice Cream ini berasal dari daerah Nagoya di Jepang. Nagoya memang sangat terkenal dengan peternakan ayam, makanya ice cream ini ada untuk promosi wisata kuliner yang ada di Nagoya.


3. Ice Cream Rasa “Kepiting” (Kani Aisu)

Ice cream ini berasal dari daerah Hokkaido di Jepang. Hokkaido terkenal dengan hasil lautnya. Dan yang sangat terkenal hasil lautnya tentu saja kepiting.


4. Ice Cream Rasa “Belut” (Unagi Aisu)


Belut merupakan sajian istimewa yang hanya ada pada musim panas di Jepang. Oleh karena itu perusahaan Ice Cream Jepang, Futaba, memproduksi Ice Cream rasa belut.

5. Ice Cream Rasa “Ikan” (Sanma Aisu)


Orang jepang terkenal sebagai masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan. Oleh karena itu diciptakan Ice Cream rasa Ikan.

6. Ice Cream Rasa “Gurita” (Taco Aisu)

Ini dia setelah ikan, ada ice cream rasa Gurita. Masyarakat jepang sendiri memang gemar mengkonsumsi Gurita, terutama tentakel kakinya.

7. Ice Cream Rasa “Udang” (Sakura Ebi Aisu)


Sepertinya emang rasa Ice Cream Jepang kebanyakan rasa hewan laut. Setelah Ikan, Gurita sekarang sampai Ice Cream Rasa Udang. Mereka benar-benar seafood lover.


8. Ice Cream Rasa “Sambal Jepang” (Wasabi).


Ini dia rasa ice cream paling aneh dan juga ekstrim. Kalau rasa ice cream yang lain manis, kali ini malah rasa sambal jepang atau disebut dengan Wasabi. Wasabi adalah sambal ala Jepang dan sangat terkenal pedas.
Posted by Yoghi Andreanto On 19.29
Rogoh Kocek Rp4 Juta Tempuh 1.600 Km Sudah sepekan ini pemerintah Jepang memberlakukan kenaikan tarif tol. Tidak tanggung-tanggung, besarnya lima kali lipat dari tarif sebelumnya. Padahal, tarif sebelumnya sudah yang termahal di dunia. Tol yang panjangnya 8 km, tarifnya 1.800 yen atau sekitar Rp180 ribu.


Inilah salah satu cara paling efektif untuk mencari dana recovery pascamusibah tsunami yang melantakkan Provinsi Sendai, Fukushima, dan Miyagi 11 Maret lalu. Dari sektor jalan tol, pemerintah butuh 1 triliun yen atau sekitar Rp100 triliun rupiah untuk membangun lagi bekas wilayah yang tersapu bencana yang menewaskan 30 ribu jiwa tersebut.

Dana sebesar itu ingin didapat dalam tempo setahun. Itu sebabnya, tidak ada jalan lain sehingga tarif tol dinaikkan, rata-rata lima kali lipat dari tarif sebelumnya. Kalkulasinya memang memungkinkan. Di jalanan Jepang, beredar 80 juta mobil dari 120 juta penduduknya. Tiap keluarga memiliki dua atau tiga mobil. Dari jumlah itu, 85 persen pengguna tol.

Dengan menaikkan tarif tol, semua masyarakat pasti terlibat untuk membangun lagi negaranya dan menolong saudara-saudaranya yang tertimpa musibah.

Tol di Jepang sudah menembus seluruh wilayah.
Mulai Nagasaki di Pulau Kyushu; menembus pulau terbesar Honshu, yang terdapat kota terpadat Tokyo dan provinsi kembarnya Jatim, yaitu Hiroshima; bersambung ke Pulau Shikoku, yang terdapat kota kembarnya Surabaya, yaitu Kochi; terus tembus ke pulau-pulau kecilnya.


Tol tertuanya, Meishing, yang berusia 50 tahun, membentang mulai Kobe, Nagoya, sampai menembus Tokyo. Jaraknya 600 km. Semua tol telah dihubungkan dengan jembatan-jembatan indah yang jalannya tersusun berlapis; mobil dan motor besar di bagian atas dan jalur kereta api di bawahnya.

Menerobos ratusan terowongan yang terpanjang adalah terowongan Shimisu untuk kereta api dan terowongan Seika di bawah laut Hokaido, masing-masing sepanjang 20 km. Semua jembatan yang menyeberangi lautan membentang tinggi, sehingga bagian bawahnya bisa dilalui kapal bertonase besar. Tidak ada kapal besar yang harus cari jalur lain karena jembatan tol seperti Suramadu, misalnya.


Menelusuri tol di musim semi menjelang musim panas pada Juni-Juli seperti ini cukup menyenangkan. Pemandangan yang membentang di kiri dan kanan sungguh indah. Momiji dan sakura yang biasanya berbunga pascamusim salju pada April ikut menghijau lebat meski tanpa bunga. Gunung-gunung di sepanjang jalan serasa memeluk dari belakang.


Kalau kita sudah sangat bangga dengan memiliki tol Cipularang yang menghubungkan Jakarta-Bandung lengkap dengan pemandangannya serta Jembatan Suramadu untuk Surabaya-Madura, rasanya perlu menelusuri jalan tol, terowongan, dan jembatan di Jepang supaya tergairahkan untuk membuat yang jauh lebih baik lagi.

Sepanjang 1.997 km jalan yang saya lewati, 1.600 km di antaranya tol ini saya ukur dari argometer Toyota Regius (seperti Alphard dengan BBM solar) yang saya gunakan sejak tiba di Osaka sampai kembali ke Osaka. Semuanya bertanda jelas.

Tidak ada markah yang buram. Tidak ada polisi tidur. ”Polisi tidur kecil”, yang di sini digunakan untuk mengejutkan pengemudi supaya tidak mengantuk, di sana hanya segaris di kiri kanan jalan untuk mengingatkan bahwa mobil mulai keluar jalur. Jika kendaraan mulai keluar jalur, menginjak marka, termasuk melaju melebihi atau kurang dari batas kecepatan, peringatan dari transponder transducer yang terangkai menjadi satu dengan monitor mobil ”berteriak”.


Memang semua mobil yang masuk tol terhubung dengan GPS (global positioning system). GPS itu memandu sekaligus memperingatkan pengendara. Juga suatu saat kalau pengendara melanggar, otomatis muncul data pelanggaran. GPS menjadi segala-galanya di Jepang. Terutama untuk lalu lintas.

Mencari alamat tidak perlu sulit-sulit, apalagi harus turun dari kendaraan untuk bertanya. Cukup memasukkan alamat, jalur yang mengantar ke alamat tersebut akan muncul di monitor dari titik kendaraan berada.

Kalau lupa alamat, cukup menuliskan nomor telepon. Bisa juga nama kantor, toko, restoran, apa saja, bahkan nama orang, asal lengkap. Sistem monitoring dengan GPS berbasis satelit seperti itu juga diterapkan di banyak bisnis. Bahkan, para tahanan di lembaga pemasyarakatan menggunakan nameplate pada baju mereka, yang dihubungkan ke satelit untuk dimonitor.


Memberikan nama untuk apa saja yang berkaitan dengan publik, terutama nama jalan, selalu mencerminkan daerahnya atau wilayah yang terhubungkan. Terowongan maupun sungai-sungai dan jembatan juga gampang dikenali. Semua terukur sampai luasannya dan terdata di GPS.


Kemudahan mengakses dan melihat tanda itu juga ditemui di pintu-pintu dan rambu sambungan tol. Terutama kalau kita deg-degan dengan berapa lagi uang yang harus kita keluarkan untuk bayar tol. Bertanda biru muda ketika kita memasuki pintu tol, itu berarti tol milik negara. Tarif tolnya paling murah meski jaraknya jauh. Yang bertanda biru tua adalah tol milik provinsi.

Tarifnya agak mahal dan jaraknya lebih dekat. Ada juga yang bertanda hijau. Itu yang termahal dengan jarak lebih pendek serta milik dan dikelola daerah. Ketika lepas dari tol di Kochi dan menyeberangi pulau kecil Naruto, yang terdapat Kota Awaji –seperti Bali kecil yang terkenal dengan udong-nya—dengan jarak kira-kira hanya 8 km, tarif tolnya 1.800 yen atau setara dengan Rp180 ribu.

Itu tarif setelah kenaikan. Tol seperti itu sambung-menyambung, berganti-ganti warna, yang menandakan ganti wilayah. Kalau kita tidak keluar dan terus, lihat saja di palang pintu otomatisnya, tarifnya muncul. Kecepatan melewati tiap pintu tol adalah 20 km/jam. Palang pintu membuka otomatis dengan kecepatan tidak sampai sedetik.


Saat melewati pintu tol otomatis, pengendara tidak perlu membuka kaca. Dari transponder transducer yang terangkai dengan monitor dalam mobil, cukup untuk semuanya. Sebab, alat itu menunjukkan siapa pemiliknya dan berapa uangnya di bank yang disisihkan untuk bayar tol. Uang tersebut terdebet langsung dan otomatis dikurangi untuk bayar tol.

Enaknya berlangganan seperti itu, selain cepat, pengguna didiskon 30 persen. Bisa juga yang langsung bayar. Pengendara harus keluar ke jalur lain yang bertanda ETC (electronic true card). Cara itu lebih mahal 30 persen karena di sana memerlukan petugas jaga yang harus melayani.


Menyetir mobil di tol Jepang pun, pengendara tidak akan merasa lelah. Selain jalur dan kecepatan selalu terukur dalam panduan GPS, jalannya terasa ikut menyetir. Misalnya, melepas setir untuk jarak yang lumayan panjang, mobil—yang spooring balancing-nya bagus—tidak akan berbelok atau pindah jalur sendiri karena jalannya mulus dan rata. Untuk tikungan pun, jalan digarap sedemikian rupa sehingga mobil seperti bisa melaju sendiri mengikuti jalan.

Hampir tidak ditemukan jalan menanjak atau menurun. Mereka memilih membuat terowongan, menembus gunung dan perbukitan daripada memaksakan jalan menanjak atau menurun. Rest area-nya juga sangat memadai. Klosetnya, tinggal tombol. Semua menggunakan semprot otomatis dengan air hangat. Biliknya berjajar puluhan. Tersedia air minum dan teh hangat pula. Restoran dan supermarket yang diperbolehkan berjualan terstandar. Beberapa di antaranya menggelar dagangan dari olahan hasil bumi setempat.


Saya menelusuri mulai bagian tengah Jepang, yaitu Osaka; terus menuju utara; agak ke barat; melewati jalur yang menghadap Lautan Pasifik; kembali ke tengah melalui jalur lain yang menghadap lautan baliknya, yaitu Laut Jepang; terus ke selatan; menyeberang ke Pulau Shikoku; tembus ke pulau kecil Naruto; lantas kembali ke Osaka. Total jarak yang saya tempuh dalam tujuh hari dari sembilan hari saya bertugas di Jepang adalah 1.997 km.


Dari keseluruhan jarak perjalanan tersebut, dibutuhkan 80 persen tol atau sekitar 1.600 km. Kira-kira dari Surabaya menuju Jakarta lewat selatan dan balik lagi ke Semarang melalui pantura, melewati beberapa tol negara, tol antarprovinsi, serta tol daerah. Total biaya tolnya saja 39.800 yen atau setara dengan Rp4 juta.

Sungguh tidak murah. Pada awalnya, masyarakat menggerutu atas kenaikan itu. Tapi, pemerintah jalan terus. Penjelasan lewat semua media digencarkan. Ada countdown di TV. Juga, satu hari sebelum kenaikan tarif, yaitu 19 Juni, tepat Minggu saat saya tiba di Osaka dan memulai perjalanan ini, jalan sangat ramai. Motor-motor besar di atas 1.000 cc ikut meramaikan perjalanan bersama mobil-mobil beraneka jenis. Mereka bersama keluarga menikmati hari terakhir sebelum tarif tol naik.


Besoknya, ketika tarif baru mulai diberlakukan, tol sepi. Tapi, tiga hari kemudian, kondisi tampak normal lagi. Lalu lalang mobil kembali tampak seperti biasanya. Tsuruno Keisuke, pengusaha yang membantu banyak pemagang dari Jatim bekerja di Jepang, mengatakan bahwa kenaikan tarif tol itu memang mencekik. Tapi, dia rela demi perbaikan dan kemajuan mendatang. Apalagi untuk kemanusiaan pascabencana.
Posted by Yoghi Andreanto On 19.27
 Pengusaha Jepang yang bekerja terlalu keras akan bisa segera menikmati waktu tidur di kantor setelah ada dasi yang berfungsi juga sebagai bantal.

Dasi baru bernama "Nemuri" itu, yang berarti Dasi Tidur dalam bahasa Jepang, merupakan perangkat unik yang dapat ditiup yang memungkinkan pekerja kantoran yang kelelahan tidur nyaman dan dengan gaya di meja mereka.

Perangkat tersebut tampak sebagai dasi biasa, tetapi memiliki ventilasi udara tersembunyi yang terletak di bagian belakang bagian leher. Bila ditiup, dasi akan mengembang dan seketika berubah jadi bantal.

Dasi tersebut terbuat dari sutra dan serat mikro khusus, yang akan membantu untuk mendinginkan kulit selama musim panas yang lembab, demikian menurut laporan harian Asahi, sebagaimana dikutip Telegraph, Rabu (13/7/2011).

Dasi Tidur itu, yang diciptakan KTM Co, menyasar para pekerja kantoran yang ingin tidur sebentar di meja mereka dan saat ini dijual pada kisaran harga 2.500 yen (Rp 275.000).

Jepang terkenal dengan budaya perusahaan berjam kerja panjang dan satu dari sedikit tempat di dunia yang punya kata khusus untuk orang "mati karena overwork", yaitu karoshi.

Dasi Tidur merupakan rangkain penemuan busana terbaru yang khusus dirancang untuk membuat kehidupan seorang pekerja Jepang sedikit lebih nyaman, khususnya pada bulan-bulan musim panas. Kreasi unik lainnya termasuk Pakaian Keringat, yang tampak seperti pakaian konvensional tetapi sesungguhnya mengandung serat unik yang diberi ion perak untuk menetralisir bau badan.
Posted by Yoghi Andreanto On 19.26

Anjing-Anjing Terkenal Dalam Sejarah Jepang
Mulai dari berburu di tengah hutan sampai memandu tuannya yang tuna netra berjalan-jalan di tempat umum, anjing telah menjadi sahabat terbaik manusia sejak zaman dahulu kala.

Berikut adalah anjing-anjing terkenal dalam sejarah Jepang, yang tubuhnya berhasil diawetkan dan dipajang di Museum Nasional dan Ilmu Pengetahuan Alam (国立科学博物館 / Kokuritsu Kagaku Hakubutsukan) di Tokyo...

1. Hachiko

Ini mungkin adalah anjing yang paling terkenal di seluruh Jepang. Terkenal karena kesetiaannya menunggu kedatangan sang majikan, Hidesaburo Ueno, di stasiun Shibuya selama 10 tahun lamanya, padahal majikannya telah meninggal dunia.

Kisah Hachiko telah diabadikan dalam buku anak-anak Jepang dan diadaptasi menjadi dua film. Ia dianggap sebagai pahlawan nasional dan patung perunggu-nya berdiri kokoh di stasiun Shibuya.

Ia dikabarkan mati pada tanggal 8 April 1935 setelah menelan tusuk sate ayam (yakitori) sehingga merobek perutnya. Tapi pada tahun 2011, tim dokter dari universitas Tokyo berkata lain. Mereka menyatakan bahwa Hachiko mati karena kanker.

2. Jiro

Jiro adalah jenis anjing "Sakhalin Husky" atau "Karafuto-Ken" (樺太犬), anjing yang khusus dikembangbiakkan untuk menarik kereta luncur di es. Jiro menjadi terkenal karena dia bisa bertahan hidup setahun penuh di Antartika setelah ditinggalkan oleh tim ekspedisi ilmiah di Kutub Selatan.

Pada bulan Februari 1958, sebuah tim survei Jepang yang ditempatkan di Antartika meninggalkan pangkalan mereka. Berpikir tim survei yang baru akan segera datang, mereka meninggalkan 15 anjing Sakhalin Husky dengan cara dirantai. Namun karena ada perubahan rencana, tidak ada orang yang kembali selama hampir setahun. Ketika tim survei berikutnya kembali ke pangkalan pada Januari 1959, mereka menemukan dua dari 15 anjing tersebut, Taro dan Jiro, secara ajaib masih hidup.

3. Kai Ken


Anjing jenis Ken Kai alias "Tora Inu" atau "Anjing Macan" dianggap orang Jepang sebagai anjing yang paling kuno jenisnya dan paling murni yang pernah dikembangbiakkan di Jepang. Dikembangkan pertama kali di dunia berabad-abad yang lalu di distrik terpencil Kai (prefektur Yamanashi), anjing jenis ini digunakan untuk berburu babi dan rusa di hutan belantara. Kai Ken ditetapkan sebagai harta nasional Jepang pada tahun 1934.


4. Serigala Honshu

Serigala Honshu (Canis lupus hodophilax atau Nihon Ookami) adalah salah satu dari dua spesies serigala yang telah punah di Jepang - yang satunya lagi adalah serigala Hokkaido.

Spesies ini, yang pernah menjadi rajanya anjing di pulau Honshu, Shikoku dan Kyushu, diperkirakan telah punah karena penyakit rabies dan pemberantasan yang dilakukan orang Jepang sendiri. Serigala Honshu yang terakhir diyakini telah mati pada tahun 1905 di prefektur Nara, meskipun tanggal pastinya masih diperdebatkan.
Posted by Yoghi Andreanto On 19.24
Sejarah kekaisaran Jepang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Mula-mula bangsa Jepang menjadi terkenal karena sebagai bangsa Asia pertama yang sanggup meniru bangsa-bangsa Eropa dalam perkembangan industri.

Jepang juga merupakan bangsa Asia pertama yang dalam permulaan abad ke-20 telah mampu menghadapi bangsa Eropa dalam perang dengan menggunakan alat-alat dan senjata hasil teknologi modern, terbukti mengalahkan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang (1904-1905), dan sebelumnya telah mengalahkan Cina dalam Perang cina-Jepang I (1894-1985).

Dengan kemenangan-kemenangan yang diraihnya tidak membuat Jepang menjadi puas dengan apa yang dicapainya, akan tetapi justru sebaliknya membuat Jepang semakin agresif. Hal ini bisa kita ikuti tindakan Jepang selanjutnya, baik Jepang ikut terjun Perang Dunia I maupun kegiatan-kegiatan Jepang sesudahnya. Bahkan lebih jauh Jepang bercita-cita untuk membentuk negara Asia timur Raya. Adanya cita-cita inilah yang menyeret Jepang dalam Perang Dunia II dan yang mengakibatkan hancurnya Jepang.


Setelah hancur dalam Perang Dunia II, dalam waktu yang relatif singkat Jepang telah bangkit kembali menjadi negara industri yang maju melebihi sebelum perang. Hingga dewasa ini Jepang menjadi negara industri besar dunia yang mampu bersaing dengan Amerika Serikat.

Masa kuno hingga sekarang ini, untuk melihat lebih rinci mengenai sejarah kekaisaran Jepang baik mengenai status maupun fungsi kaisar, dalam kesempatan ini akan kami kemukakan secara kronologis dalam 3 masa, yakni :


a. Masa Kuno – runtuhnya politik isolasi
b. Masa Meiji Restorasi – Perang Dunia II
c. Masa sesudah Perang Dunia II – Sekarang.


Masa Kuno – Runtuhnya Politik Isolasi
Kisah permulaan sejarah Jepang ditulis dalam kitab Kojiki (catatan soal-soal kuno) dalam tahun 712 dan Kitab Nihongi atau Nihon Shoki (kronik Jepang Kuno) dalam tahun 720. Di dalam kitab NIhongi dijelaskan mengenai mitologi penciptaan kepulauan Jepang yang semula dikenal dengan nama “Oyashima”. Pemerintahan yang ada di situ merupakan warisan dari dewa Amaterasu Omokami (Dewa Matahari). Amaterasi Omikami mewariskan kepada cucunya yakni Ninigi dan dari Ninigi tahta diserahkan kepada cicitnya yakni Jimmu sebagai kaisar pertama. Bersamaan dengan penyerahan tahta kekaisaran, Ninigi juga menyerahkan 3 pusaka kepada Jimmu Tenno sebagai lambang kekuasaan / pusaka kaisar yang berupa : kalung batu permata, pedang dan cermin (Dasuki I, tanpa tahun, hal. 8). Selanjutnya semua kaisar di Jepang menganggap dirinya keturunan Amaterasu Amikami. Oleh karena itu maka kaisar sebagai penguasa tertinggi dalam negara tidak boleh dikecam. Kekuasaan kaisar adalah suci dan tidak dapat diganggu gugat.

Sampai tahun 1192 Jepang diperintah oleh banyak keluarga yang saling berebut pengaruh dan saling menjatuhkan, di antaranya ialah : keluarga Mononobe, Soga, Fujiwara, Taira dan keluarga Minamoto. Di antara keluarga itu pada mulanya yang besar pengaruhnya ialah keluarga Fujiwara.


Dengan tampilnya Yoritomo Minamoto, maka muncullah pemerintahan Shogunate di Jepang, sebab secara resmi pada tahun 1192 Yoritomo menangkat diri sebagai “Sei-i-tai Shogun” yang berarti “Jenderallisimo penakluk suku liar Timur” (Nio Yoe Lan, 1962, hal. 56). Dengan demikian muncullah “duel government” di Jepang, yakni :


1) Pemerintahan sipil, yang berkedudukan di Kyoto di bawah pimpinan Kaisar.
2) Pemerintahan Militer, yang berkedudukan di Kamamura dengan Sogun sebagai Kepala Pemerintahan.


Jepang di bawah pemerintahan keluarga Ashikaga memasuki masa kegelapan dan baru berakhir dengan tamplnya 3 pimpinan militer Jepang yakni : Oda Nobunaga, Hideyoshi Toyotomi dan Iyeyashu tokugawa. Iyeyashu tokugawa-lah yang mengorganisir kembali pemerintahan Shogunate. Ia mengangkat dirinya sebagai Shogun pada tahun 1603, sehingga dialah merupakan pucuk pimpinan dari semua kaum feodal militer. Sedangkan sikapnya terhadap kaisar sama seperti masa Yoritomo, di mana kaisar tidak diberi kesempatan untuk ambil bagian dalam pemerintahan.



Masa Meiji Restorasi – Perang Dunia II

Masa pemerintahan keluarga Tokugawa yang dikenal dengan pemerintahan tangan besi dan bersfiat feodal melakukan politik isolasi dan akhirnya berhasil dipatahkan oleh Commodore Perry dengan adanya Perjanjian Kanagawa pada tanggal 31 Maret 1854. Pada tanggal 8 Nopember 1867 Shogun (Shogun Yoshinabu: Shogun terakhir) meletakkan jabatan dan menyerahkan kembali kekuasaan kepada kaisar. Delapan bulan sebelum Shogun terakhir meletakkan jabatan, Kaisar Komei meninggal (3 Peburari 1867) kemudian digantikan oleh Kaisar Meiji, dengan demikian berakhirlah pemerintahan keluarga Tokugawa yang telah berlangsung selama 2,5 abad lamanya.

Secara resmi Mutsuhito (Kaisar Meiji) memegang pemerintahan dari 25 Januari 1868 sampai dengan 30 Juli 1912. Meiji tenno memindahkan pusat pemerintahannya dari Kyoto ke Edo yang kemudian namanya diubah menjadi Tokyo yang berarti “ibu kota di timur”. Selanjutnya, ejak 1868 di mulailah pembangunan Jepang yang dikenal dengan nama Restorasi Meiji (Sayidiman Suryohadiprojo, 1992, hal 56). Dengan demikian inti restorasi Meiji adalah pemulihan kekuasaan politik dari keluarga Tokugawa kepada Kaisar (Tenno) dan modernisasi (Suara Pembaharuan, 26 Juli 1989)

Pada masa Meiji ini kita dapat melihat dengan jelas mengenai kedudukan dan fungsi kaisar. Dalam konstitusi ternyata bahwa :


1) Kaisar adalah sumber dari segala kekuasaan
2) Real Power (kekuasaan riil / praktis) dijalankan badan-badan pemerintahan atas nama kaisar.
3) Kedudukan kaisar adalah suci dan tidak dapat diganggu gugat (secret and iniolable) (Martinah PW, 1973, hal 23).

Masa pemerintahan Showa (kaisar Hirohito) inilah yang menyeret Jepang ke dalam Perang Dunia II. Sebab Jepang bercita-cita untuk membentuk negara Asia Timur Raya yang diilhami oleh ajaran Shinto tentang Hakko Ichi-u (dunia sebagai satu keluarga – di bawah pimpinan Jepang). Memang dalam konstitusi kekaisaran Jepang Raya yang diundangkan pada tanggal 11 Pebruari 1889, yang berlaku sampai perang Dunia II, antara lain menyebutkan bahwa Dai Nippon Teikkoku (Negara Kekaisaran Jepang Raya) dikuasai oleh Kaisar (I Ketut Suradjaja, 1984, hal. 153). Dalam konstitusi juga disebutkan bahwa kekuasaan kaisar adalah suci dan tidak dapat diganggu gugat. Perjanjian – perjanjian (I Ketut Suradjaja, 1984, hal. 154). Oleh karena itu tidak heran kalau Kaisar Hirohito pada tanggal 8 Desember 1941 menyatakan pernag kepada Amerika Serikat dan Inggris setelah tanggal 7 Desember menghancurkan Pearl Harbour. Dengan demikian sejak Meiji tenno hingga perang Dunia II, pemerintahan berada di tangan kaisar.









Masa Sesudah Perang Dunia II – Sekarang


Perang Dunia II telah membawa kehancuran Jepang dan akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Selanjutnya pada tanggal 2 September 1945 Piagam penyerahan Jepang dengan resmi ditandatangani oleh wakil pemerintah Jepang dan Sekutu (Jenderal Douglas Mac. Arthur sebagai pimpinan Supreme Commander for the Allied Powers (SCAP). Sejak inilah secara resm juga dimulailah masa pendudukan Jepang oleh Sekutu. (Dasuki, II, tanpa tahun, hal. 63;lihat juga : Nio Yoe Lan, 1962, hal. 287)

Berdasarkan Konstitusi baru yang diumumkan secara resmi pada tanggal 3 Nopember 1946 dan mulai berlaku tanggal 3 Mei 1947 dinyatakan bahwa Kaisar bagi masyarakat Jepang adalah Lambang Negara dan Kesatuan rakyat. Di dalam kehidupan sehari-hari, kaisar tidak mempunyai kekuasaan yang ada kaitannya dengan pemerintahan. Menurut Konstitusi baru tugas Kaisar ialah :



1) Melantik Perdana Menteri yang telah ditunjuk (dipilih) oleh diet (Parlemen Jepang).
2) Melantik Ketua Mahkamah Agung
3) Mengumumkan Undang-Undang dan perjanjian-perjanjian yang dibuat degan negara lain.
4) Memanggil Diet untuk bersidang dan menganugerahkan penghargaan atas saran dan persetujuan Kabiner (Suara Karya, 25 April 1981; Lihat juga : Harian Angkatan Bersenjata, 11 November 1982).


Kaisar Hirohito meninggal pada tanggal 7 Januari 1989, kemudian digantikan olehputera mahkotanya sebagai kaisar baru yakni Akihito. Dengan demikian terjadi pergantian era, yakni dari era showamenjadi era heisei yang berarti era perdamaian (Sinar Pagi, 15 Januari 1989; lihat juga : Jawa Pos, 24 Pebruari 1989).

Oleh karena itu tidak heran, apabila 3 jam setelah kaisar Hirohito meninggal, maka diadakan acara “kenjito shokei Nogi” yakni “upacara penyerahan tahta suci pada Kaisar baru Akihito, tanggal 7 Januari 1989. Sebab tiga (3) harta suci itu harus diserahkan kepada penggantinya tanpa adanya waktu putus.





Dengan demikian sejak 7 Januari 1989, Jepang memasuki masa pemerintahan kaisar Akihito dengan nama era Heisei. Namun pelantikan Kaisar Akihito sebagai kaisar Jepang ke-125 baru dilaksanakan pada tanggal 12 Nopember 1990. Dalam acara penobatan kaisar Akihito, hadir 37 Presiden, 11 Perdana Menteri dan 20 Raja dari seluruh dunia. Dari Indonesia hadir Presiden dan ibu negara Tien Soeharto, dan Menlu Ali Alatas.



Penerus Kaisar Akihito

Putra Mahkota Jepang, Naruhito 皇太子徳仁親王 (Kōtaishi Naruhito Shinnō) (lahir di Istana Togu, Tokyo, Jepang, 23 Februari 1960; umur 51 tahun) adalah anak tertua Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. Ia bergelar pangeran Hiro (浩宮 Hiro-no-miya) sebagai anak-anak.


Yang Mulia Pangeran Akishino (Fumihito) dari Jepang (秋篠宮文仁親王殿下 Akishino-no-miya Fumihito shinnō denka) juga dikenal sebagai Pangeran Fumihito (文仁親王 Fumihito shinnō) (lahir 30 November 1965; umur 45 tahun) adalah seorang anggota Keluarga Kekaisaran Jepang. Ia adalah putra kedua Kaisar Akihito dan Maharani Michiko dan saat ini menduduki peringkat kedua dari Takhta Bunga Seruni. Sejak pernikahannya pada Juni 1990, ia memakai gelar Akishino-no-miya (biasanya diterjemahkan menjadi Pangeran Akishino) dan memimpin cabang keluarga kekaisarannya sendiri.


Pangeran Hisahito dari Akishino (秋篠宮悠仁親王殿下 Akishino no miya Hisahito shinnō denka?, lahir di Tokyo, 6 September 2006; umur 4 tahun) adalah anak ketiga Pangeran Akishino dan Putri Kiko. Saat ini ia adalah pewaris takhta Kekaisaran Jepang setelah Naruhito dan Akishino. Ia lahir saat Kekaisaran Jepang mengalami dilema karena belum mempunyai keturunan pria baru sepanjang 41 tahun terakhir dan menghadapi kemungkinan harus mengubah undang-undang agar mengizinkan wanita menjadi pemimpin kekaisaran. Menurut pihak Kekaisaran Jepang, nama "Hisahito" bermakna "tenang dan saleh". Lambang pribadinya (mon) adalah pohon koyamaki (Latin: Sciadopitys verticillata).

Posted by Yoghi Andreanto On 19.23
eits..burung apa dulu neh? jangan ngeres dulu ya .burung dalam blog ini bukan "burung"nya orang jepang tetapi benar-benar burung jepang . Burung yang dimaksud adalah burung pipit yang menjadi hama sawah dan merusak hasil panen. Lantas apa hubungannya dengan wanita?

anda pasti tahu boneka sawah atau orang-orangan sawah bukan?!? Orang-orangan sawah di jepang didandani cantik dengan dandanan perempuan khas jepang dengan pernak-perniknya. Ada yang mengenakan kimono ada juga yang casual dengan topi fancy. Sepintas dari jauh agan pasti salah mengira kalau yang berdiri di pematang sawah itu adalah boneka. Kreatifitas orang jepang memang mengagumkan, pantas siapapun bisa terkecoh. Dan burungpun bisa saja tertipu.

boneka sawah mempunyai banyak nama yaitu bebegig-sunda, wedhen-jawa, scarecrow-inggris dan di jepang dinamakan かかし(baca kakashi-jadi inget hatake kakashi) . Salah satu boneka sawah yang terkenal bernama kuebiko. Ingat kueibiko pasti ingat cerita kami gami nya negeri matahari terbit. Kueibiko digambarkan boneka sawah yang selalu berdiri diluar rumah, tak bisa berjalan kemanapun, tetapi mengetahui segala sesuatu yang ada didunia.
Posted by Yoghi Andreanto On 19.22
Ke Tokyo, Jepang, kurang afdhol kalau tidak mampir ke Asakusa. Sebuah kuil tua dengan Gerbang Petir yang legendaris siap memukau pengunjung. Belum lagi pasar cinderamata yang memanjakan mata. Yuk mampir!

"Belum afdhol kalau ke Jepang nggak pergi ke Asakusa," kata Munir, seorang warga Indonesia yang telah lebih dari 10 tahun tinggal di Tokyo, Jepang.

Asakusa adalah salah satu tujuan wisata favorit di Tokyo, Jepang. Di kawasan ini terdapat sebuah kuil tua yang dinamakan Kuil Sensoji. Konon, bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 942 dan terletak di Komagata. Namun pada tahun 1635, kuil ini direlokasi ke lokasi saat ini.

Sebelum memasuki kuil, para pengunjung akan melewati sebuah pintu gerbang bernama Kaminarimon yang berarti Gerbang Petir. Di tengah-tengah gerbang tersebut terdapat lampion raksasa berwarna merah.

"Lampion ini dijadikan landmark kuil ini, terkenal di dunia," kata pemandu wisata yang mengantarkan detikcom berkunjung ke tempat ini pada Jumat 15 Oktober 2010.

Dari gerbang Kaminarimon, pengunjung harus berjalan sekitar 250 meter untuk tiba di gerbang Hozomon, yang merupakan pintu masuk Kuil Sensoji. Jalan sepanjang 250 meter itu disebut Nakamise Douri.

Di sepanjang jalan itu terdapat lebih dari 100 kios yang menjadi surga belanja para pengunjung. Berbagai macam pernak-pernik khas Jepang bisa ditemui di lorong ini. Dengan melihat-lihat barang-barang yang dijual, pengunjung tidak akan merasa capek berjalan hingga ke kuil.

Jika Anda lapar atau haus, tidak perlu khawatir. Anda bisa mampir sejenak untuk membeli minuman atau snack untuk mengganjal perut.

Namun jangan dikira Anda bisa berjalan sambil mengunyah makanan. Di kawasan ini, tidak diperkenankan berjalan-jalan sambil makan atau minum. Di sejumlah outlet makanan dan minuman, tertulis pengumuman agar para pembeli makan dan minum di area kios, jangan di jalanan.

Dan aturan itu, sungguh ditaati oleh semua pembeli. Mereka makan dan minum di kios tempat mereka membeli minuman. Tidak ada satupun turis yang tampak menikmati minuman, makanan, atau es krim di jalanan.

"Aturan makan di kios agar tidak kotor," kata seorang penjual es krim di kawasan Asakusa kepada detikcom pada Jumat, 15 Oktober 2010.

Mungkin karena aturan itu juga, kawasan wisata ini sangat bersih dan rapi. Tidak tampak sampah apapun yang tercecer di jalanan.

Di sekitar lorong ini juga terdapat bangunan-bangunan tua yang digunakan sebagai tempat berjualan. Ada juga penduduk asli Jepang yang menempati bangunan-bangunan itu untuk tempat tinggal. Meski bangunan lama, namun lingkungan di Asakusa sangat bersih dan rapi.

Anda yang datang ke tempat ini, bisa langsung saja menuju kuil yang berada sekitar 300 meter dari gerbang utama. Namun jika Anda ingin melihat-lihat lebih dulu, ada semacam pasar seni di kawasan tersebut.

Anda bisa menemukan apapun di tempat ini. Mulai dari sepatu boot, jaket musim dingin, tas, lukisan, dan lain-lainnya. Tapi sebelum memutuskan membeli, sebaiknya Anda memastikan dulu harga di pasaran karena layaknya tempat wisata, biasanya penjual memasang harga lebih mahal dari harga pasaran.

Setelah puas melihat-lihat atau berbelanja, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju kuil. Kuil ini menjadi tempat beribadah pemeluk Sinto. Sebelum masuk ke kuil, pengunjung akan melewati sebuah pintu gerbang lagi.

Di lokasi kuil, terdapat empat patung. Di pintu gerbang kuil terdapat dua patung Dewa Shinto, Fujin dan Raijin. Fujin, Dewa Angin, berada di sisi timur gerbang. Sementara Raijin, Dewa Guntur dan Kilat di sisi Barat.

Patung lainnya berada di balik gerbang. Dewa Budha Tenryu di timur dan Dewi Kinryu di Barat. Di balik gerbang ini juga dijumpai sandal jerami raksasa yang tergantung di dinding gerbang. Konon, sandal tersebut adalah alas kaki Sang Budha.

Sebelum masuk ke kuil, mereka biasanya menyalakan semacam dupa dan ditempatkan di sebuah tempat khusus yang berada di depan kuil.

Selanjutnya, para pengunjung yang ingin bersembayang, membasuh mukanya dengan air yang dialirkan langsung dari mata air pegunungan. Air tersebut juga bisa diminum oleh para pengunjung.

Siapa saja boleh masuk ke kuil tersebut. Tidak ada aturan khusus untuk bisa memasuki area tempat ibadah. Namun untuk yang percaya, para pengunjung bisa melemparkan koin ke kotak khusus yang berada di depan pintu masuk kuil dan berdoa.

Di dalam kuil, para penganut Sinto berdoa di dalam ruangan kecil. Namun tidak semua orang diperkenankan untuk masuk ke ruangan tersebut.

Kuil ini akan semakin ramai pada pertengahan bulan Mei. Saat itu digelar salah satu dari tiga festival tradisional Jepang, Sanja Matsuri. Jika sedang beruntung, di lokasi ini bisa ditemui Yakuza asli yang menari-nari di depan kuil dengan hanya memakai celana dalam saja.

Tertarik?
Posted by Yoghi Andreanto On 19.21
Dengan kursi roda yang bisa melayang terbang, nenek atau kakekmu akan dapat menikmati perjalanannya berkeliling di dalam rumah dengan muluz! Arigatou Japan!


Benda ini sebetulnya berupa papan yang ditempel dengan sebuah alat khusus yang memungkinkan papan tersebut dapat terbang dengan tenaga hembusan angin lembut yang keluar dari 3000 lubang disisi bawah. Nah dengan menaruh bantal diatasnya maka jadilah papan ini dinamakan Bantal Terbang atau Flying Cushion.
Benda ini sebetulnya berupa papan yang ditempel dengan sebuah alat khusus yang memungkinkan papan tersebut dapat terbang dengan tenaga hembusan angin lembut yang keluar dari 3000 lubang disisi bawah. Nah dengan menaruh bantal diatasnya maka jadilah papan ini dinamakan Bantal Terbang atau Flying Cushion.
Benda ini dimaksudkan untuk membantu orang tua yang mengalami kesulitan dalam hal mobilitas dan membutuhkan alat bantu seperti kursi roda. Maka dengan menaruh bantal (Orang Jepang suka duduk diatas bantal) atau kursi diatas papan aladin ini, mereka dapat menikmati perjalanan yang lebih berkualitas.
Dengan melayang diatas udara, maka benda ini dapat melaju ke depan, belakang, samping kiri maupun kanan dengan mudah. Dan untuk menggerakannya juga tidak memerlukan banyak tenaga, sebuah sentuhan ujung jari sudah cukup untuk membuat benda ini bergerak.
Selain pergerakannya yang fleksibel, papan ini juga mampu menanggung bobot hingga seberat 150kg. Cukup kuat apabila nenek dan kakekmu ingin mencoba merajut saat-saat romantis mereka kembali dengan menaiki wahana terbang ini berduaan.


Benda ini dimaksudkan untuk membantu orang tua yang mengalami kesulitan dalam hal mobilitas dan membutuhkan alat bantu seperti kursi roda. Maka dengan menaruh bantal (Orang Jepang suka duduk diatas bantal) atau kursi diatas papan aladin ini, mereka dapat menikmati perjalanan yang lebih berkualitas.
Dengan melayang diatas udara, maka benda ini dapat melaju ke depan, belakang, samping kiri maupun kanan dengan mudah. Dan untuk menggerakannya juga tidak memerlukan banyak tenaga, sebuah sentuhan ujung jari sudah cukup untuk membuat benda ini bergerak.
Selain pergerakannya yang fleksibel, papan ini juga mampu menanggung bobot hingga seberat 150kg. Cukup kuat apabila nenek dan kakekmu ingin mencoba merajut saat-saat romantis mereka kembali dengan menaiki wahana terbang ini berduaan.
Posted by Yoghi Andreanto On 19.20


vocaloid? pasti udah pada tau dong ^^
karena saya belakangan ini lagi suka banget sama vocaloid jadi pengen banget bahas tentang ini ^^v

Vocaloid (ボーカロイド?) adalah perangkat lunak produksi Yamaha Corporation yang menghasilkan suara nyanyian manusia. Komposisi musik dan lirik dimasukkan di layar penyunting sesuai nyanyian dan iringan musik yang diingini. Suara nyanyian diambil dari "pustaka suara" yang berisi sampling rekaman suara dari penyanyi sebenarnya. Lirik lagu dinyanyikan dalam bahasa Inggris atau bahasa Jepang.
Yamaha tidak menjual Vocaloid secara terpisah, melainkan dibundel dengan pustaka suara produksi perusahaan pustaka suara yang mendapat lisensi Yamaha. Vocaloid berasal dari kata "vocal" dan "android".
Perangkat lunak ini pertama kali dirilis Yamaha pada 26 Februari 2003. Teknik yang dipakai adalah Penyambung dan Pembentuk Artikulasi Nyanyian dengan Domain Frekuensi (Frequency-Domain Singing Articulation Splicing and Shaping). Sampling rekaman suara penyanyi profesional diolah dengan metode domain frekuensi. Hasilnya dimasukkan ke dalam basis data "artikulasi nyanyian" yang berisi potongan suara dan teknik bernyanyi.


Di bawah ini ada nama-nama penyanyi digital :


Vocaloid

  • Leon (pria, aliran Soul, bahasa Inggris, Zero-G, 3 Maret 2004)
  • Lola (wanita, aliran Soul, bahasa Inggris, Zero-G, 3 Maret 2004)
  • Miriam (wanita, bahasa Inggris, Zero-G,, 26 Juli 2004)
Model: Miriam Stockley yang menyanyikan seri album Adiemus
Model: Meiko Haigō, aliran: pop, rock, jazz, R&B, lagu anak-anak. Bisa berduet dengan Hatsune Miku dan Kaito.
Model: Naoto Fūga, aliran: pop dan semua jenis musik, terutama lagu anak-anak.

Vocaloid 2

 Hatsune Miku
Posted by Yoghi Andreanto On 19.18
Aisatsu ; あいさつ ; 挨拶 ; Pemberian salam
Ohayou gozaimasu ; おはよう ございます ; selamat pagi
Konnichiwa ; こんにちは ; selamat siang
Konbanwa ; こんばんは ; selamat malam
Oyasuminasai ; おやすみなさい ; お休みなさい ; selamat istirahat/tidur
Sayounara ; さようなら ; 左様なら ; selamat tinggal

Kyoushitsu no kotoba ; きょうしつ ことば ; 教室の言葉 ; ekspresi di kelas
Hajimemashou ; はじめましょう ; 始めましょう ; mari kita mulai
Owarimashou ; おわりましょう ; 終わりましょう ; mari kita akhiri
Yasumimashou ; やすみましょう ; 休みましょう ; mari kita istirahat
Issho ni douzo ; いっしょに どうぞ ; 一緒にどうぞ ; silahkan bersama-sama
Mou ichido(itte kudasai) ; もういちど(いってください) ; もう一度言って下さい ; katakan sekali lagi
Wakarimasu, ka ; わかりますか ; 分かりますか ; mengerti?
Hai, wakarimasu ; はい、わかります ; はい、分かります ; ya, mengerti
Iie, wakarimasen ; いいえ、わかりません ; いいえ、分かりません ; tidak mengerti
Chotto matte kudasai ; ちょっと まって ください ; ちょっと待って下さい ; silahkan tunggu sebentar
(Shitsumon ni) kotaete kudasai ; (しつもんに)こたえてください ; (質問に)答えて下さい ; jawablah pertanyaan ini
Kekkou desu ; けっこ です ; 結構です ; baik sekali
Dame desu ; だめ です ; 駄目です ; tidak baik

Istilah-istilah :
Bunpou ; ぶんぽう ; 文法 ; Tata bahasa
Hatsuon ; はつおん ; 発音 ; Ucapan, lafal
Bun ; ぶん ; ; Kalimat
Tango ; たんご ; 単語 ; Perkataan, kata-kata
Onsetsu ; おんせつ ; 音節 ; Suku kata
Boin ; ぼいん ; 母音 ; Vokal, huruf hidup
Shiin ; しいん ; 子音 ; Konsonan, huruf mati
Nijuu shi’in ; にじゅうしいん ; にじゅう子音 ; Konsonan rangkap dua
Bunkei ; ぶんけい ; 文型 ; Susunan kalimat
Kaiwa ; かいわ ; 会話 ; Percakapan
Reibun ; れいぶん ; 例文 ; Contoh kalimat
Renshuu ; れんしゅう ; 練習 ; Latihan
Mondai ; もんだい ; 問題 ; Soal
Fukushuu ; ふくしゅう ; 復習 ; Ulangan pelajaran
Shitsumon ; しつもん ; 質問 ; Pertanyaan
Kotae ; こたえ ; 答え ; Jawaban
Rei ; れい ; ; Contoh
Reigai ; れいがい ; 例外 ; Kekecualian
Hantai ; はんたい ; 反対 ; Kebalikan
Hon-yaku ; ほんやく ; 翻訳 ; Terjemahan
Meishi ; めいし ; 名詞 ; Kata benda
Doushi ; どうし ; 動詞 ; Kata kerja
I-keiyoushi ; い、けいようし ; い形容詞 ; Kata sifat – i
Na-keiyoushi ; な、けいようし ; な形容詞 ; Kata sifat – na
Joshi ; じょし ; 助詞 ; Kata pembantu,partikel
Fukushi ; ふくし ; 副詞 ; Kata keterangan
Suuji ; すうじ ; 数字 ; Kata bilangan
Josuushi ; じょすうし ; 助数詞 ; Kata penunjuk bilangan
Gimonshi ; ぎもんし ; 疑問詞 ; Kata tanya
Genzai ; げんざい ; 現在 ; Waktu Sekarang
Kako ; かこ ; 過去 ; Waktu lampau
Koutei ; こうてい ; 肯定 ; Pengakuan
Hitei ; ひてい ; 否定 ; Penyangkalan
Katei ; かてい ; 仮定 ; Pengandaian
Ikou ; いこう ; 行こう ; Kemauan
Guruupu ; グル ; Kelompok
Kei ; けい ; ; Bentuk
Teinei-tai ; ていねいたい ; 丁寧体 ; Bentuk sopan
Futsuu-tai ; ふつたい ; 普通体 ; Bentuk biasa
Chaato ; チャ ; daftar/tabel
Repooto ; レポ ; laporan
Sakuin ; さくいん ; 索引 ; Indeks
Posted by Yoghi Andreanto On 19.17
Aisatsu ; あいさつ ; 挨拶 ; Pemberian salam
Ohayou gozaimasu ; おはよう ございます ; selamat pagi
Konnichiwa ; こんにちは ; selamat siang
Konbanwa ; こんばんは ; selamat malam
Oyasuminasai ; おやすみなさい ; お休みなさい ; selamat istirahat/tidur
Sayounara ; さようなら ; 左様なら ; selamat tinggal

Kyoushitsu no kotoba ; きょうしつ ことば ; 教室の言葉 ; ekspresi di kelas
Hajimemashou ; はじめましょう ; 始めましょう ; mari kita mulai
Owarimashou ; おわりましょう ; 終わりましょう ; mari kita akhiri
Yasumimashou ; やすみましょう ; 休みましょう ; mari kita istirahat
Issho ni douzo ; いっしょに どうぞ ; 一緒にどうぞ ; silahkan bersama-sama
Mou ichido(itte kudasai) ; もういちど(いってください) ; もう一度言って下さい ; katakan sekali lagi
Wakarimasu, ka ; わかりますか ; 分かりますか ; mengerti?
Hai, wakarimasu ; はい、わかります ; はい、分かります ; ya, mengerti
Iie, wakarimasen ; いいえ、わかりません ; いいえ、分かりません ; tidak mengerti
Chotto matte kudasai ; ちょっと まって ください ; ちょっと待って下さい ; silahkan tunggu sebentar
(Shitsumon ni) kotaete kudasai ; (しつもんに)こたえてください ; (質問に)答えて下さい ; jawablah pertanyaan ini
Kekkou desu ; けっこ です ; 結構です ; baik sekali
Dame desu ; だめ です ; 駄目です ; tidak baik

Istilah-istilah :
Bunpou ; ぶんぽう ; 文法 ; Tata bahasa
Hatsuon ; はつおん ; 発音 ; Ucapan, lafal
Bun ; ぶん ; ; Kalimat
Tango ; たんご ; 単語 ; Perkataan, kata-kata
Onsetsu ; おんせつ ; 音節 ; Suku kata
Boin ; ぼいん ; 母音 ; Vokal, huruf hidup
Shiin ; しいん ; 子音 ; Konsonan, huruf mati
Nijuu shi’in ; にじゅうしいん ; にじゅう子音 ; Konsonan rangkap dua
Bunkei ; ぶんけい ; 文型 ; Susunan kalimat
Kaiwa ; かいわ ; 会話 ; Percakapan
Reibun ; れいぶん ; 例文 ; Contoh kalimat
Renshuu ; れんしゅう ; 練習 ; Latihan
Mondai ; もんだい ; 問題 ; Soal
Fukushuu ; ふくしゅう ; 復習 ; Ulangan pelajaran
Shitsumon ; しつもん ; 質問 ; Pertanyaan
Kotae ; こたえ ; 答え ; Jawaban
Rei ; れい ; ; Contoh
Reigai ; れいがい ; 例外 ; Kekecualian
Hantai ; はんたい ; 反対 ; Kebalikan
Hon-yaku ; ほんやく ; 翻訳 ; Terjemahan
Meishi ; めいし ; 名詞 ; Kata benda
Doushi ; どうし ; 動詞 ; Kata kerja
I-keiyoushi ; い、けいようし ; い形容詞 ; Kata sifat – i
Na-keiyoushi ; な、けいようし ; な形容詞 ; Kata sifat – na
Joshi ; じょし ; 助詞 ; Kata pembantu,partikel
Fukushi ; ふくし ; 副詞 ; Kata keterangan
Suuji ; すうじ ; 数字 ; Kata bilangan
Josuushi ; じょすうし ; 助数詞 ; Kata penunjuk bilangan
Gimonshi ; ぎもんし ; 疑問詞 ; Kata tanya
Genzai ; げんざい ; 現在 ; Waktu Sekarang
Kako ; かこ ; 過去 ; Waktu lampau
Koutei ; こうてい ; 肯定 ; Pengakuan
Hitei ; ひてい ; 否定 ; Penyangkalan
Katei ; かてい ; 仮定 ; Pengandaian
Ikou ; いこう ; 行こう ; Kemauan
Guruupu ; グル ; Kelompok
Kei ; けい ; ; Bentuk
Teinei-tai ; ていねいたい ; 丁寧体 ; Bentuk sopan
Futsuu-tai ; ふつたい ; 普通体 ; Bentuk biasa
Chaato ; チャ ; daftar/tabel
Repooto ; レポ ; laporan
Sakuin ; さくいん ; 索引 ; Indeks