Minggu, 15 April 2012

Posted by Yoghi Andreanto On 13.39


Dari begitu banyak franchise yang lahir di industri game, mereka yang bergerak di genre olahraga boleh terbilang yang paling unik. Mengapa? Berbeda dengan game action atau RPG lain yang memang tumbuh dan berkembang dari akar fiksi, game olahraga seperti ini muncul dari sesuatu yang ada di dunia nyata. Sesuatu yang sebenarnya tak banyak berubah dalam kurun waktu puluhan tahun, dari masa ke masa. Baseball tetap memukul, lapangan golf tetap berlubang satu, balapan tetap berusaha menjadi yang tercepat, dan sepakbola masih berisi 22 orang yang mengejar satu bola. Seni di industri game lantas muncul dari mengembangkan inovasi agar game seperti ini tidak membosankan dan selalu fresh di setiap seri. Cara yang lain? Berusaha menghadirkan pengalaman serealistis mungkin.
Jika kita membicarakan franchise game sepakbola yang selalu berusaha tampil dengan visualisasi dan gameplay yang realistis, maka FIFA boleh dibilang menjadi jawara untuk usaha yang satu ini. Franchise yang lahir dari tangan dingin Electronic Arts ini memang selalu hadir dengan kualitas grafis dan detail yang menawan dari setiap serinya. Tidak hanya dari segi pemain, namun juga kostum dan stadium yang menjadi elemen utama untuk membangun atmosfer kompetisi yang sesungguhnya. FIFA menjadi game sepakbola yang begitu memanjakan mata. Namun inti dari sebuah game sepakbola tentu tidak terletak hanya pada apa yang dilihat mata, tetapi juga sensasi yang diberikan dari keseluruhan gameplay. Hal inilah yang berusaha digali dari seri terbarunya, FIFA 12.

Jauh sebelum FIFA 12 dirilis, Electronic Arts memang sudah mengklaim bahwa FIFA 12 akan tampil berbeda dengan seri sebelumnya. Melalui trailer, screenshot, dan deskripsi yang ada, mereka memperkenalkan engine baru untuk mengakomodir kebutuhan gamer akan animasi pemain yang lebih adaptif terhadap dunia nyata. Senjata “rahasia” tersebut dinamakan Player-Impact Engine. Sebagai salah satu gamer yang penasaran dengan fitur yang satu ini, engine ini menjadi salah satu alasan utama untuk menjajal FIFA 12. Tidak hanya untuk sekadar menguji seberapa mumpuni implementasinya, tetapi juga efek signifikan yang ia hadirkan dalam keseluruhan permainan.
Anda yang sudah membaca preview kami, tentu sudah cukup mendapatkan gambaran tentang visualisasi dan berbagai konten yang menjadi kekuatan utama FIFA 12. Review ini dihadirkan untuk mengupasnya lebih dalam, terutama dari segi gameplay secara keseluruhan. Untuk menghadirkan review yang lebih baik, pengaruh game kompetitor tentu saja berusaha diminimalisir dengan melihat FIFA 12 sebagai sebuah franchise yang berdiri sendiri. Pengalaman subjektif dan kenyamanan bermain menjadi dasar yang paling kuat untuk menilai game ini secara keseluruhan.

Visualisasi dan Animasi Gerakan

Bukan FIFA namanya jika tidak mampu memunculkan visualisasi memanjakan mata
Apa yang menjadi sebuah inti game sepak bola? Selain memastikan diri untuk mengusung semua elemen paling dasar yang berada di sebuah pertandingan sepak bola, seperti peraturan dan teknik dasar dalam bermain, sebuah game sepakbola harus mampu membawa atmosfer dan “bau” pertandingan yang kentara di dalam game yang mereka usung. Inilah yang selalu menjadi fokus dari Electronic Arts ketika mendesain sebuah game FIFA. Bukan sebuah game FIFA namanya, jika ia tidak mampu membawa kualitas grafis dan visualisasi yang mampu mengkomodir kebutuhan itu. Selain itu, berbagai detail yang ditambahkan juga memperkuat kesan awal yang kuat akan sebuah game sepakbola yang berkualitas. EA mempersiapkan semua itu.
Atmosfer pertandingan yang terasa kental
Detail yang mengagumkan. Lihat gerakan matanya.
Visualisasi yang dihadirkan pada FIFA 12 pantas mendapat acungan jempol besar. Penggambaran karakter didesain dengan cukup sempurna, dengan penuh detail kecil yang ditampilkan dengan baik. Atmosfer juga tercipta dari desain lapangan dan visualisasi penonton yang berhasil membangun suasana pertandingan yang jauh lebih realisitis. Seberapa baiknya visualisasi ini? Electronic Arts tidak hanya berusaha untuk menampilkan wajah pemain yang mirip belaka, tetapi juga menghadirkan ekspresi wajah yang bergerak dinamis dalam setiap pertandingan. Walau lebih sering tampil hanya dalam gerakan mata yang berfokus ke bola, ekspresi seperti ini menjadi potensi yang menarik untuk terus diikuti di masa depan jika dikembangkan dengan lebih baik.
Dua acungan jempol untuk animasi gerakan yang dihadirkan
Animasi gerakan yang ditampilkan di FIFA 12 juga boleh terbilang sangat baik. Kualitas gerakan lari dan animasi yang ditunjukkan oleh setiap pemain tampil dengan keunikannya masing-masing, menghasilkan ciri khas pemain yang seringkali kita temukan di pertandingan nyata. Pemain juga dapat bergerak dengan cukup mulus, bermanuver, serta mengeksekusi aksi yang kita inginkan dengan cukup responsif. Gerakan pertahanan seperti sliding dan tackle juga dapat ditampilkan baik, layaknya gerakan seorang pemain bola. Tidak heran jika banyak gamer yang menganggap FIFA tampil sempurna untuk dua fitur ini. Animasi dan visualisasi yang dihadirkan belum terkalahkan.

Player-Impact Engine: Menjadi Sebuah Blunder?

Player Impact Engine
Fitur utama apa yang ditawarkan Electronic Arts di FIFA 12? Jawabannya tentu saja Player-Impact Engine. Melalui engine terbaru yang diterapkan petama kali untuk seri FIFA ini, EA berharap dapat menghadirkan sebuah sistem permainan yang jauh lebih realistis, menjadikan setiap pemain sebagai sebuah wujud fisik yang dapat saling berinteraksi dengan pemain yang lain. Semua sudut di tubuh pemain menjadi model tiga dimensi yang diimbuhkan “collision” sehingga tidak dapat ditembus oleh benda padat lainnya di dalam game. Dengan menggunakan pemograman seperti ini, FIFA 12 berhasil mencapai sebuah level yang belum mampu diterapkan game olahraga apapun sebelumnya. Satu langkah lebih dekat dengan dunia nyata.
Player-Impact Engine bergerak dalam setiap sudut tubuh. Pehatikan siku dan akibatnya pada gerak tubuh Messi
Pertama kali merasakan engine ini secara langsung di pertandingan, Anda akan berdecak kagum karena keampuhan fitur yang dihadirkan. Anda akan merasakan sensasi yang berbeda karena pemain kini bereaksi dan beraksi dengan cara yang berbeda akibat Player Impact engine ini. Ketika berduel di udara atau saling berebut bola, engine ini memunculkan efek tabrakan yang tak berbeda dengan yang terjadi di dunia nyata. Bahkan siku pemain yang menyentuh kepala Anda dapat merubah posisi kepala pemain, seperti yang terlihat di screenshot di atas. Namun sayangnya, kekaguman ini hanya terjadi di satu atau dua pertandingan awal. Mengapa? Karena perlahan Anda akan mulai menemukan celah permainan yang sulit untuk ditoleransi.
Berlari kencang dan membawa bola tentu saja menjadi gerakan paling dasar di sebuah game sepakbola. Player Impact Engine seharusnya dihadirkan untuk membawa Anda ke sebuah strategi menyerang dan pertahanan yang baru dan inovatif, namun nyatanya tidak banyak yang berubah. Anda tetap dapat merebut bola dengan cara yang sama. Yang berbeda hanya ada pada frekuensi pemain yang jatuh di lapangan akibat tabrakan yang tercipta, sesuatu yang akan sering Anda lihat. Namun anehnya, frekuensi yang meningkat ini tidak dibarengi dengan peningkatan foul juga. Wasit seolah tak peduli dan tetap memberikan sinyal Play On. Pada awalnya kecurigaan datang dari tipe wasit yang dihadirkan, namun setelah menggantinya? Tak banyak yang berubah.
Hal seperti ini bisa memicu jatuh berjamaah.
Ups....
EA memang mengejar suasana pertandingan yang nyata dan Player-Impact Engine menjadi awal yang baik. Namun implementasi yang belum sempurna, menjadikan engine ini justru membuat suasana pertandingan menjadi kacau balau. Satu orang yang jatuh tiba-tiba akan memicu pemain lain yang jatuh, kemudian yang menabrak keduanya akan jatuh pula, membuat lapangan tak ubahnya sebuah pertandingan American Football. Seolah semua pemain ini hanyalah robot tanpa pikiran yang hanya bergerak dengan kontrol Anda, tanpa AI atau bahkan insting seorang pemain bola. Akan lebih baik jika EA juga menambahkan animasi reaktif seperti melompat menghindar atau manuver lain yang lebih kaya untuk menghindarkan pemain dari tabrakan beruntun seperti ini. Belum lagi masalah tabrakan antar pemain dalam satu tim yang juga sering terjadi. Anda akan menemukan teman yang bergerak terlalu dekat atau justru menghalangi jalur lari Anda. Akibatnya? Tabrakan antar pemain kawan yang kontra-produktif. Oke, hal ini memang terjadi di pertandingan nyata, but really, tidak sesering ketika Anda memainkan FIFA 12. Chaotic.
Player-Impact Engine memang menawarkan sebuah pengalaman yang berbeda, namun sayangnya lebih untuk konsep eye-candy tanpa berpengaruh besar pada sistem gameplay yang dihadirkan. Namun, engine ini akan menjadi aset yang sangat potensial di kemudian hari. Menggabungkannya dengan ekspresi wajah yang lebih reaktif dan kaya, FIFA 12 akan semakin dekat untuk menghasilkan sebuah game sepakbola super-realistis.

Menu Tactics yang Masih Kurang Informatif

Sederhana, mudah digunakan, namun masih kurang informatif
Mengatur strategi, meletakkan posisi pemain dalam posisi yang kita inginkan, menetapkan formasi, dan mengembangkan gaya bermain yang adapatif tentu sangat krusial untuk memenangkan sebuah pertandingan sepak bola. Tidak ada yang meragukan hal tersebut. Maka setiap game sepakbola sudah pasti menghadirkan menu ini untuk dapat diakses oleh gamer sebelum memulai sebuah pertandingan, tidak terkecuali FIFA 12 ini. Jika kita membicarakan menu seperti ini, hal apa yang paling dibutuhkan oleh seorang gamer? Informasi, informasi, dan informasi. Setidaknya cukup untuk menggambarkan efek dari setiap perubahan.
FIFA 12 hadir dengan menu yang mampu mengakomodir sebagian besar dari apa yang dibutuhkan seorang gamer. Mengatur formasi dan strategi dengan mudah, bahkan memilah sendiri frekuensi strategi lapangan yang ingin digunakan dalam bentuk skala yang mudah dimengerti. Satu yang sangat disayangkan adalah minimnya informasi yang bisa didapatkan dari perubahan yang kita lakukan di setiap lini. Salah satu contoh yang paling nyata adalah skor pemain yang ada. Pada dasarnya skor ini merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan kemampuan yang terdapat dalam diri seorang pemain. Semakin besar nilainya, maka semakin baik pula kinerja seorang pemain. Namun di pertandingan nyata, skor ini berlaku hanya ketika pemain mampu bergerak maksimal di posisi /daerah yang ia kuasai. Sayangnya FIFA 12 tidak mengakomodir hal seperti ini. Mengubah Forlan menjadi seorang kiper? Anda masih akan menemukan skor pemain yang sama.

Adaptif

AI bergerak sangat adaptif
Satu hal yang cukup dirasakan dari FIFA 12 adalah sistem permainan yang luar biasa adapatif, bahkan untuk Anda yang tidak terbiasa dengan franchise ini sekalipun. Adaptif dalam arti mudah untuk dikuasai, baik dari segi gamer atau permainan itu sendiri. AI yang dihadirkan di dalam permainan cukup reaktif terhadap kondisi bola di tangan kawan maupun lawan, membuat mereka hampir selalu berada di posisi yang tepat. Terlepas dari kekurangan akibat player impact engine yang dibahas sebelumnya, kemampuan Ai untuk bergerak efektif dan efisien, dalam bertahan maupun menyerang menjadi nilai plus tersendiri.
Skema kontrol alternatif
Adaptif bagi gamer sendiri? EA seolah mengerti bahwa selalu ada kesempatan bagi gamer sepakbola yang mencintai franchise kompetitor untuk menjajal FIFA 12 mereka. Hebatnya? Mereka mempersiapkan hal tersebut dengan baik. Mereka bahkan menyediakan skema kontrol alternatif bagi mereka yang terbiasa memainkan seri PES. Walaupun terdapat perbedaan pada tombol untuk sprint, namun secara overall, gamer PES akan lebih mudah menguasai permainan FIFA 12 dengan cepat melalui skema kontrol ini. Tidak butuh waktu lama untuk menguasai, karena dasar gameplay yang memang tidak jauh berbeda pula.

Kesimpulan

Worth to play!
Jadi apa yang bisa disimpulkan dari sebuah game FIFA 12? Sebuah pujian harus dihadirkan untuk Electronic Arts yang tingkat kualitas yang lebih tinggi untuk seri terbaru ini Tidak hanya visualisasi dan animasi yang tampil luar biasa baik, namun berbagai inovasi seperti player-impact engine, ekspresi yang reaktif, dan sistem AI yang disempurnakan membuat game ini menampilkan sistem gameplay yang lebih sempurna.
Memang masih terdapat berbagai kekurangan yang terjadi di sana-sini dan  membuat pengalaman bermain sedikit kurang maksimal, terutama menyangkut fitur baru yang dihadirkan EA di dalamnya. Namun harus diakui, potensi yang dihadirkan memang luar biasa besar. Dengan sedikit penyempurnaan, fitur-fitur ini akan menjadi senjata utama franchise FIFA di masa depan yang tak terbendung. Impian EA untuk menghadirkan permainan yang jauh lebih realistis? Tidak akan menjadi sekadar mimpi di siang bolong. FIFA 12 menjadi pondasi yang tepat untuk meraih hal tersebut.
Mana yang lebih baik, PES 2012 atau FIFA 12? Saya yakin banyak dari Anda yang mulai mempertanyakan hal tersebut, apalagi Anda yang berasal dari basis fans franchise game ini masing-masing. Setelah memainkan kedua game ini dan menjajal inovasi yang ditawarkan keduanya, saya harus menyimpulkan bahwa tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk di antara keduanya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan tidak dapat diperbandingkan begitu saja. Mengapa? Karena pada akhirnya, kompetisi panas seperti ini, pilihan antara FIFA atau PES akan jatuh kembali di tangan Anda, mana yang menurut Anda paling nyaman untuk dimainkan. Satu hal yang pasti, gamer PES harus menjajal FIFA 12 ini dan gamer FIFA 12 juga wajib menjajal PES 2012. Biarkan pikiran dan hati Anda yang menentukan sendiri.

Kelebihan


Anda bahkan bisa mendapatkan detail seperti ini ketika melakukan instant replay!! WOW!
  • Visualisasi dan detail luar biasa
  • Player-Impact Engine
  • AI yang lebih adaptif
  • Dapat dikuasai oleh gamer dengan cukup mudah

Kekurangan


Player Impact Engine + ekspresi wajah yang reaktif = It would be EPIC!
  • Ekspresi wajah yang terasa kurang reaktif
  • Menu Taktik yang masih kurang informatif
Cocok untuk gamer: penggila sepakbola, penggemar FIFA, mereka yang menyukai PES
Tidak cocok untuk gamer: yang masih bingung mengapa kiper boleh memegang bola dengan tangan di sepakbola

0 comment:

Posting Komentar